PENGERTIAN DATA, SUMBER DATA DAN PENGERTIAN SKALA PENGUKURAN DATA
A.
PENGERTIAN DATA
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka,
lambang atau sifat. Menurut
Webster New World Dictionary, pengertian data adalah things
known or assumed, yang
berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya
yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefinisikan sebagai
sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (obsevasi) suatu
objek. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup
yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh
merupakan data relevan.
B.
SUMBER DATA
Salah satu pertimbangan dalam memilih
masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif
lebih bersifat explanation (menerangkan, menjeleskan), karena itu bersifat to
learn about the people (masyarakat objek), sedangkan penelitian kualitatif
lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial,
karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai subyek).
Yang dimaksud
sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.
Apabila penelitian
menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber
data disebut responden, yaitu orang yang meresponatau menjawab pertanyaan
peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila
peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda,
gerak atau proses tertentu. Contohnya penelitian yang mengamati tumbuhnya
jagung, simber ddatanya adalah jagung, sedangkan objek penelitiannya adalah
pertumbuhan jagung.
Jadi yang
dimaksud sumber data dari uraian diatas adalah subyek penelitian dimana data
menempel. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, temp at dan
sebagainya
Sedangkan sumber data dalam PSBK adalah merupakan data yang diperoleh yang berkaitan dengan penelitian sosial budaya keagamaan itu sendiri baik dengan metode kuisioner maupun observasi.
Sedangkan sumber data dalam PSBK adalah merupakan data yang diperoleh yang berkaitan dengan penelitian sosial budaya keagamaan itu sendiri baik dengan metode kuisioner maupun observasi.
Ketepatan
memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang
diperoleh. jenis sumber data terutama alam penelitian kualitatif dapat
diklasifikassikan sebagai berikut:
1. Narasumber
(informan)
Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu orang yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara sumber sangat penting, bukan skedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi.
Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu orang yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara sumber sangat penting, bukan skedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi.
Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
2. Peristiwa
Atau Aktivitas
Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.
Dengan mengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.
Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.
Dengan mengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.
3. Tempat Atau
Lokasi
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun lingkungnnya.
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun lingkungnnya.
4. Dokumen
atau Arsip
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.
C. SKALA PENGUKURAN DATA.
Berdasarkan jenis
skala pengukuran data, data kuantitatif dikelompokkan ke dalam empat jenis yang
memiliki sifat berbeda. Sedangkan definisi dari skala pengukuran merupakan
prosedur pemberian angka pada suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik
dari objek tersebut.
1. Skala Nominal
Skala yang diberikan
pada suatu objek yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori
tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau
kode saja.
Misalnya:
Gender
: 1 = laki-laki
2 = perempuan
Pendidikan
: 1 = untuk tingkat SLTP
2 = untuk tingkat SMU
3 = untuk tingkat perguruan tinggi
Keterangan.
Angka 1 dan 2 atau 3
pada skala pengukuran ini tidak ada artinya, bahwa angka angka 3 lebih tinggi
kedudukannya daripada angka 2 begitu juga sebaliknya. Angka tersebut hanya
sebatas identifikasi saja terhadap suatu objek.
Adapun cirri-ciri
dari skala tersebut.
a.
Kategoro data bersifat saling lepas (satu objek hanya
masuk pada satu kelompok saja)
b.
Kategori data tidak disusun secara logis
2. Skala Ordinal
Data yang disusun
secara berjenjang mulai dari tingkat terendah sampai ke tingkat tertinggi atau
sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. Data ini setiap
jenjangnya memiliki sifat yang berbeda.
Misalnya.
Tingkat pendidikan
diurutkan berdasarkan jenjang pendidikan
Taman
kanak-kanak
= 1
Sekolah Dasar
(SD)
= 2
Sekolah Menengah
Pertama
= 3
Sekolah Menengah Atas
= 4
Sarjana
= 5
Analisis data di atas
menunjukkan pendidikan TK dengan nomor urut 1 lebih rendah disbanding dengan
tingkat pendidikan SD nomor urut 2 dan SD lebih rendah disbanding SMP.
3. Skala Interval
Skala interval suatu
skala dimana objek dapat diurutkan berdsarkan suatu atribut tertentu, dimana
jarak/interval antara tiap objek sama. Pada skala ini yang dijumlahkan bukanlah
kuantitas atau besaran melainkan interval dan tidak terdapat nilai nol.
Misalnya.
Pengukuran instrument
penelitian.
Dalam banyak kegiatan
penelitian data diperoleh sering melalui kuesioner untuk menilai sikap atau
perilaku sering dinyatakn dengan data interval, setelah alternative jawabannya
diberi skala yang setara dengan data interval.
Contoh.
Jawaban:
STS TS
N
S SS
1
2
3 4 5
Keterangan.
STS : sangat tidak
setuju
TS :
tidak setuju
N :
netral
S
: setuju
SS : sangat
setuju
Interval antara STS
dan TS atau S dan SS adalah sama
4. Skala Rasio
Suatu skala yang
memiliki sifat-sifat skala nominal, skla nominal dan skala interval dilengkapi
dengan titik nol absolute dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol maka
pada skala ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Sifat yang membedakan
data skala rasio dengan nominal, ordinal dan interval dapat dilihat melalui
contoh ini.
Contoh: panjang suatu
benda dalam ukuran meter dinyatakan dalam rasio
a.
Panjang benda 1 meter dengan 2 meter sangat berebda
nyata, sehingga dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1 meter dan 2 meter
(sifat data nominal)
b.
Ukuran panjang benda mulai dari yang terpendek sampai
yang paling panjang (sifat data ordinal)
c.
Perbedaan antara panjang benda 1 meter dengan 2 meter
memiliki perbedan yang sama antara panjang benda 2 meter dengan 3 meter (sifat
data interval)
d.
Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ada dua hal,
yaitu data rasio memiliki angka 0 meter, artinya tidak ada benda yang diukur
dan benda yang memiliki panjang 4 meter, 2 kali lebih panjang dari benda yang
memiliki panjang 2 meter. Kedua hal tersebut tidak dimiliki oleh jenis data
nominal, ordinal, dan interval.
Komentar
Posting Komentar